JAYAPURA-Ratusan warga melakukan unjuk rasa di Lapangan Mapolres Nabire, Kamis (24/9) pagi. Mereka menolak perpanjangan Dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk Papua.
Aksi massa ini dikawal ketat oleh 275 personel gabungan TNI dan polisi. Mereka terdiri dari anggota Polres Nabire, Kodim 1705/Paniai, Brimob Batalyon Den C dan Batalyon, dan Raider 753/ AVT.
Kapolres Nabire, AKBP Sonny Nugroho Tampubolon menyatakan jika aksi massa tidak mengantongi izin dari kepolisian. Sebelumnya, aksi massa dilancarkan di halaman Kantor Bupati Nabire. Namun, massa tidak menemukan bupati yang memang sedang tidak berada di kantornya.
“Kami meredam situasi dengan melibatkan kepala suku dan mengarahkan massa menyampaikan aspirasinya di halaman Mapolres Nabire. Ada juga perwakilan dari pemerintah,” kata Sonny.
Ada pun tokoh masyarakat yang tergabung dalam aksi, yakni kepala suku besar D3N Ayub Wonda, kelapa suku Moni Zother Zonggonau, Kepala Suku Dani Yopi Murib, Kepala Suku Mee wilayah Mapia Fabianus Tebay.
Sementara, aspirasi massa diterima oleh Asisten II Setda Kabupaten Nabre Piter Erari, dan Plt. Sekda Nabire Daniel Maipon.
Kepala Suku D3N Ayub Wonda dan Kepala Suku Moni Zother Zonggunau menyampaikan terima kasih kepada kepolisian yang memfasilitasi pertemuan warga dengan pemerintah setempat.
“Kami berharap pemerintah dapat meneruskannya kepada pemerintah provinsi atau yang lebih tinggi,” ujar Ayub Wonda.
Usai menyampaikan aspirasinya, massa aksi kemudian membubarkan diri dengan tertib ke rumah masing-masing. (tambunan)
