DEKAI-Dalam rangka pelayanan Subsidi Angkutan Udara Perintis, Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Nop Goliat Dekai Kabupaten Yahukimo menggelar sosialisasi harga tiket pesawat perintis, Kamis (25/3).
Kepala Kantor UPBU Nop Goliat Dekai, Setyani Mahendra,SIP ketika dikonfirmasi media ini Sabtu (27/3) menjelaskan sosialisasi tersebut dilakukan lantaran dari tahun ke tahun masyarakat belum memahami terkait harga tiket perintis. Dan ada laporan dari masyarakat ke pihak bandara bahwa harga tiket di lapangan sangat susah dan tidak sesuai dengan yang ditetapkan.
“Saya sampaikan kepada kepala-kepala distrik dan kepala-kepala kampung bahwa bisa mensosialisasikan kepada masyarakatnya bahwa harga tiket sesuai dengan yang terpampang dan dipajang di depan gedung terminal. Itu harga yang operator jual, jangan sampai ada yang bayar lebih. Kalau ada yang bayar lebih itu bukan rana kami, tapi kalau ada laporan akan kami selesaikan,” tegasnya.
Mahendra menambahkan rute penerbangan sendiri pada tahun 2021 meningkat. Dimana sebelumnya 15 rute penerbangan. Kini menjadi 21 rute penerbangan perintis diantaranya adalah Angguruk, Duram, Holuwon, Nalca, Ninia, Oksibil, Pasema, Sela, Silimo, Singokla, Sobaham, Timika, Hogio, Dagi Baru, Bomela, Soba, Koropun, Fentehik, Nipsan, Walma, Suntamon, Kayo, dan Amuma.
“Kesimpulan yang perlu ditindak lanjuti oleh pihak operator adalah menyediakan loket khusus. Karena kemarin para kepala distrik dan kepala kampung minta ada loket khusus pembelian tiket penerbangan perintis. Dan pihak operator akan usahakan untuk mencari tempat strategis untuk buka loket pembelian tiket penerbangan perintis. Karena kalau di dalam bandara otomatis tidak bisa, karena masing-masing operator air lines cari tempat masing-masing,” tuturnya.
Selaku Kepala Kantor UPBU, dirinya menekankan kepada masing-masing operator air lines agar monitor para calon penumpang yang membeli tiket ke pihak perhubungan sesuai dengan manifesnya. Dan ia juga mengatakan dari tahun ke tahun pihaknya akan perbaiki pelayanan penerbangan perintis. Agar pelayanan tersebut dapat tersentuh ke masyarakat yang berada di pedalaman kampung. (lan)
