BerandaPolitikDi Masa Pandemi Covid-19, Pendidikan Alternatif Harus Dilakukan

Di Masa Pandemi Covid-19, Pendidikan Alternatif Harus Dilakukan

JAYAPURA – Akibat pandemik covid-19 yang mewabah di Tanah Papua, aktifitas persekolahan mulai dari tingkatan paling rendah hingga jenjang paling tinggi diliburkan. Hal itu untuk mencegah tertularnya anak-anak akan virus corona. Namun, akibat diliburkan aktifitas persekolahan, ada konsekuensi yang harus ditanggung bersama yakni tidak adanya proses belajar mengajar yang tentu berdampak pada akademik anak-anak. Untuk mensiasati itu pemerintah selaku penyelenggara pendidikan harus melakukan terobosan-terobosan. Sehingga anak-anak bisa mendapatkan pendidikan di tengah pandemi covid-19 yang tidak tahun kapan berakhir.

“Kalau soal pendidikan memang masih menjadi keprihatin bersama. Beberapa kali di forum komisi maupun rapat kerja dengan mitra, saya sampaikan Papua tidak bisa disamakan dengan daerah lain di Indonesia yang jaringan internet ada, masyarakat punya HP android,” kata Sekertaris Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Papua Fauzun Nihayah,S.HI., M.H saat ditemui Bintang Papua Online di ruang kerjanya, Kamis (9/7).

Fauzun Nihayah mengatakan, salah satu terobosan yang dilakukan adalah mengaktifkan kembali sekolah. Namun dengan cara pembagian jadwal belajar anak-anak.

“Jam 08.00-12.00 itu kloter pertama yang masuk, nanti jam 12.00-14.00, giliran kloter kedua. Tapi tentunya dengan mengutamakan protokoler kesehatan. Sediakan tempat cuci tangan,” ujar politikus NasDem ini.

Menurutnya, pemerintah tidak bisa berharap dengan metode pembelajaran daring/online.

“Masuk seperti biasa tapi ada pembatasan seperti sekolah-sekolah menyediakan tempat cuci tangan. Protokoler kesehatan tetap harus dilakukan,” tuturnya.

Dikatakannya, di masa pandemik covid-19 ini, pendidikan alternatif harus dilakukan yakni, perpustakaan keliling dan melakukan forum mengajar di tingkat lingkungan yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat.

“Jangan sampai anak-anak kita tidak sekolah terlena dengan libur yang sangat panjang. Saya sangat setuju diaktifkan perpustakaan kelililing,” tandasnya.

Ditambahkannya, pemerintah daerah juga harus memprioritaskan anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Mengingat saat ini masih dilakukan pembatasan penerbangan dan pelayaran penumpang.

“Saat ini kan anak-anak yang baru tamat SMA, SMP dan lainnya mungkin ada yang mau masuk ke sekolah yang lebih berkualitas, pemda harus prioritaskan mereka. Jangan sampai karena corona mereka tidak bisa masuk sekolah unggulan,” pungkasnya.(nik)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!