JAYAPURA– Robert Lukas Nadap Awi secara aklamasi terpilih menjadi Ketua Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 Papua periode 2020-2025 di Musyawarah Daerah II Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 Provinsi Papua, Kamis (12/03) di Grand Abe Hotel.
Usai terpilih, Robert LN Awi mengatakan, program pertama yang akan dikerjakan yaitu konsolidasi di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
“Kosgoro 1957 ini sudah lama ada di Papua tetapi akhir-akhir ini seperti mati suri, dengan kepengurusan yang baru ini, kami kembali akan berdinamika membangkitkan kembali kejayaan Kosgoro 1957 ,” katanya.
Ia pun berharap, agar Kosgoro 1957 di kabupaten/kota pun diaktifkan kembali, dengan kegiatan pengkaderan.
“Kami harap pengurus 2020-2025 ini, nanti memberi pembinaan dan pendampingan, juga pengkaderan kepada setiap anggota, sehingga Kosgoro bisa membanggakan khusus di Papua,” ujarnya.
Di tingkat nasional, lanjutnya, Kosgoro memiliki tokoh-tokoh yang hebat, seperti menteri maupun tokoh politik lainnya, kader Kosgoro ini diharapkan bisa menjadi mentor dan memberikan pencerahan kepada kader Kosgoro di Papua.
“Untuk 100 hari kerja, kami akan konsolidasi kepengurusan yang saat ini baru ada di 19 kabupaten/kota kedepan menjadi 29 kabupaten/kota, ” katanya.
Sementara itu Ketua Bidang Pendidikan Kaderisasi, Pimpinan Pusat Kosgoro 1957 Jan Pieter Pangaribuan mengatakan, Musda ini merupakan ajang konsolidasi sesama kader Kosgoro.
“Hendaknya kader Kosgoro ini bisa mengibarkan panji-panji Kosgoro menjadi organisasi kader, sehingga Kosgoro sebagai pendiri partai Golkar tidak sia sia, bahwa Kosgoro menunjukan cirinya, dalam semangat kepemimpinan, pengabdian, kerakyatan, dan solidaritas,” katanya.
Jika saat ini Kosgoro baru ada 19 kabupaten/kota, diharapkan dengan kepengurusan yang baru ini bisa melengkapi kekurangan, yaitu 10 kabupaten lagi agar panji-panji Kosgoro berkibar di 29 kabupaten/kota di Papua.
“Kami harapkan, masyarakat Papua mendukung Kosgoro, bahwa dengan semangat ke Kosgoroan bisa membangun Papua apapun perannya Kosgoro ini bisa sama-sama dirasakan masyarakat di Papua,” pungkasnya.(nk)
