JAYAPURA-Ketua Bidang Prestasi KONI Papua, Dr. Fredrik Sokoy,S.Sos,M.Sos mengatakan saat olahragawan di Papua sedang mempertanyakan apakah Papua mampu mempertahankan posisi di empat besar pada PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024.
“Itu pekerjaan besar apakah kita mampu pertahankan posisi ataukah kita akan berada di posisi sepuluh besar. Pertanyaan ini menarik karena kita ingin melihat apakah prestasi yang akan kita capai sama seperti yang kita capai sebagai tuan rumah,” kata Fredrik Sokoy kepada Bintang Papua, Sabtu (11/6).
Dikatakannya, pihaknya sudah membuat beberapa formasi menempatkan kembali komposisi pemain/atlet utama yang telah memperoleh medali emas sebanyak 94 pada PON XX lalu ada di barisan utama.
Kedua sebut Fredrik Sokoy, pemain/atlet yang memperoleh medali perak sebanyak 66, apakah selama dua (2) tahun ini atlet tersebut mampu merubahnya menjadi emas pada event-event berskala nasional.
Sementara perunggu sebut Fredrik Sokoy, kalau mampu mempertahankan medali sebanyak 116 ataukah dapat berubah menjadi perak dan emas dalam 2 tahun terakhir. “Ini berada di formasi pertama,” katanya.
Lebih lanjut ditegaskan, apakah pada PON XX lalu ada Cabang Olahraga (Cabor) yang tidak memperoleh medali emas, parak ataupun perunggu maka akan dilakukan evaluasi total.
“Evaluasi itu baik menyangkut materi pelatihannya dan secara khusus pelatihnya. Pelatih itu begitu penting karena mereka yang menyajikan menu latihannya dengan spesifikasi olahraga. Jangan-jangan kita hanya mendatangkan orang yang selama ini memiliki lisensi tapi pengalamannya rendah,” tuturnya.
“Ada yang pengalamannya bagus, tetapi dia tidak bisa mengikuti ilmu sport sains. Ilmu sport sains adalah pengetahuan sistematis dan terstruktur tentang fenomena olahraga yang dibangun melalui proses penilitian ilmiah,” papar Pembantu Rektor (PR) IV Bidang Kerja Sama Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura itu.
Misalnya kata Fredrik, harus Cabor memiliki data pembanding dalam bidang angkat besi siapa yang berada di peringkat pertama dan itu menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan atlet sehingga mampu berada di posisi pertama.
Selain itu, Fredrik menegaskan pihaknya masih akan mendorong bibit-bibit Papua dibandingkan mendatangkan atlet dari luar.
“Kita tetap akan gunakan dan maksimalkan atlet kita meski kita masih belum memiliki atlet yang dipersiapkan secara baik,” kata Fredrik Sokoy menjawab pertanyaan apakah di PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024 akan gunakan atlet dari luar.
Ia bilang pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Oktober mendatang pihaknya akan menjaring atlet-atlet dari setiap daerah yang berprestasi kemudian akan dimenjalani training center (TC) guna mempersiapkan ke PON XXI. “Kita akan jaring kemudian akan dipersiapkan ke barisan atlet yang siap mewakili Papua di PON XXI,” tegasnya.
Fredrik Sokoy berpesan kepada KONI daerah di 29 kabupaten/kota di Papua untuk menyiapkan atlet sebaik mungkin sehingga KONI Papua akan merekrut setiap atlet terbaik dari daerah untuk membela Papua di event nasional bahkan PON XXI mendatang.
“Saya berharap pada PON XXI nanti setiap KONI daerah dapat menyumbang satu (1) medali emas lewat atletnya. (Sehingga) tugas Pengurus Cabang (Pengcab,red) Olahraga di daerah wajib siapkan atlet sebaik mungkin,” akunya.
Memang dia mengakui, kerja sama antara Pengcab Olahraga Kabupaten dan Pengurus Pengurus Provinsi (Olahraga) benar-benar direalisasi sehingga atlet yang nantinya mewakili Papua benar-benar memiliki kualitas terbaik. “Kerja sama itu harus dilakukan untuk memperoleh atlet yang berkualitas. Dasarnya sudah diperoleh dari daerah, tinggal dipertajam di provinsi,” pungkasnya.(yek)