JAYAPURA – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga mengatakan, perekonomian ekonomi global akan mengalami pemulihan sejalan dengan akselerasi program vaksinasi yang dilakukan oleh berbagai negara, Perekonomian global diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan pada tahun 2021 sebesar 5,7% (yoy).
Menurutnya, pemulihan ekonomi juga terus berlangsung di Indonesia. Meskipun saat ini masih mengalami kontraksi, namun tren kontraksi dalam tiga triwulan terakhir mengalami perbaikan. Pada Triwulan I 2021, terdapat 10 provinsi yang mengalami pertumbuhan positif, termasuk Provinsi Papua.
“Provinsi Papua mencatatkan pertumbuhan PDRB sebesar 14,28% (yoy) pada triwulan I 2021. Namun pertumbuhan tersebut masih didominasi oleh sektor pertambangan, sedangkan jika perhitungan PDRB dilakukan tanpa sektor tambang, perekonomian Papua pada triwulan I 2021 terkontraksi sebesar -3,76% (yoy),” katanya saat Bincang Bincang Media (BBM), Rabu (30/06) di Jayapura.
Dalam rangka mendorong pertumbuhan pada sektor non-tambang, terdapat 3 potensi pertumbuhan ekonomi alternatif yang dapat tumbuh dan menopang perekonomian Papua, yaitu Perikanan, Pertanian dan Pariwisata. Masing-masing sektor memiliki pangsa PDRB antara 4,7%, 5,21% dan 7,7% sehingga pengembangan pada sektor tersebut dapat ikut mendorong pertumbuhan PDRB Non Tambang Provinsi Papua.
“Tingkat inflasi yang ada di Provinsi Papua juga masih terkendali dengan angka inflasi tahunan yang masih lebih rendah dibandingkan angka nasional,” ungkapnya.
Tingkat inflasi Provinsi Papua pada bulan Mei 2021 tercatat sebesar 0,88% (yoy), lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi Nasional yang sebesar 1,68% (yoy).
“Hal ini tidak lepas dari upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah melalui program Pengendalian Cepat Menuju Papua Satu Harga (Pace Juara) yang diturunkan kepada konsep 4K, Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif,” jelasnya.**