JAYAPURA-Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengatakan pihaknya terus mengantisipasi pergerakan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terdeteksi berada di wilayah Pegunungan Papua.
Ini guna mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjelang 1 Juli 2020 mendatang, yang diklaim OPM sebagai hari kemerdekaannya.
“Saat ini ada delapan kelompok terdeteksi berada di Puncak Jaya, Sinak, Ilaga, Mimika, Paniai, Sugapa, Lanny Jaya dan Nduga,” kata Waterpauw kepada wartawan dalam Refleksi Semester I tahun 2020 di Mapolda Papua, Jumat (26/6) sore.
Kelompok tersebut, kata Waterpauw, diduga kuat menjadi otak penembakan terhadap TNI dan polisi, warga sipil serta pekerja proyek di daerah pegunungan selama ini.
Penegakan hukum terus dilakukan untuk mengendorkan kekuatan TPN-OPM. Pada Minggu (31/5) lalu Satuan Tugas Polri-TNI berhasil menangkap seorang anggota TPN-OPM bernama Oniara Wonda di Kampung Igimbut, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya.
“Beberapa hasil kerja tim di lapangan, salah satunya adalah berhasil menangkap Oniara Wonda anggota KKB (TPN-OPM,red) yang paling dicari sejak 2011 lalu,” katanya.
Waterpauw menambahkan, logistik senjata dan amunisi yang dimiliki kelompok tersebut umumnya didapat dari hasil rampasan terhadap anggota TNI dan polisi. Namun, ada juga yang dibeli dari luar negeri seperti Filipina.
“Mereka melakukan itu dengan memanfaatkan jalur tikus dan perairan laut di batas negara. Ada juga oknum-oknum yang kami duga terlibat dalan transaksi amunisi dan senjata,” imbuhnya.(tambunan)
Jelang 1 Juli, Polda Papua Antisipasi Pergerakan OPM
