Momentum Hari Bahasa Ibu Internasional
JAYAPURA-Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa/i se-Tanah Papua Bandung Jawa Barat (IMASEBA BJB), Minggu (21/2) di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan II, Jalan Cilaki No. 59 Cihapit, Kota Bandung, Jawa Barat.
Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional diselenggarakan di seluruh dunia setiap 21 Februari. Momentum inilah yang digunakan anak-anak Papua yang sedang berstudi di luar Papua untuk menggelar acara ‘sa cinta bahasa mama’. Kegiatan ini tetap mentaati protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Ketua Panitia, Alfince Kambu mengatakan dengan diadakan acara ini maka mahasiswa Papua dituntut untuk tidak melupakan bahasa mama. “Kalau kita lupakan bahasa, maka kita melupakan diri sendiri,” kata Alfince dalam press release yang diterima Bintang Papua, Senin (22/2).
Ia juga mengajak agar seluruh anggota Ikatan Mahasiswa/i se-Tanah Papua Bandung Jawa Barat agar tetap mempelajari dan saling mengajari bahasa ibu masing-masing daerah dan suku yang ada di Papua melalui paguyuban, Korwil dan Kombas yang ada di bawah naungan IMASEPA BJB.
Ketua IMASEPA BJB, Yudas Doga Paragaye menyampaikan bahwa acara ini adalah salah satu program kerjanya. Menurutnya, Hari Ibu Internasional ini dapat dijadikan ajang pembelajaran demi meningkatkan dan melestarikan bahasa daerah di Papua dalam internal Ikatan Mahasiswa/i se-Tanah Papua Bandung Jawa Barat.
“Maknanya agar kita petik dengan belajar dan terus belajar bahasa mama secara kompak dan bersama (sehingga) tidak melupakan bahasa kita di Papua,” ajak Yudas dalam sambutannya.
Yudas mengharapkan agar bahasa mama dapat dipelajari terus-menerus. Ia meminta kepada anggotanya untuk terus mengambil bagian dalam kegiatan serupa yang akan kita adakan melalui sanggar seni nantinya.
“Kita Orang Asli Papua itu kaya akan bahasa mama sesuai daerah kita seperti yang kita ketahui bahwa sesuai hasil penelitian Balai Bahasa Universitas Cendrawasih atas kerja sama Summer Institute of Language tahun 1984 merilis 276 bahasa di Papua. itu menandakan kita kaya akan bahasa tidak sama seperti pulau lain di Indonesia,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan hasil penelitian yang dilakukan oleh Balai Bahasa Papua pada 30 November 2019 lalu menyatakan bahwa bahasa daerah di Provinsi Papua berjumlah 294 sedangkan bahasa daerah di Provinsi Papua Barat berjumlah 90 bahasa dengan total keseluruhan sebanyak 414 bahasa daerah yang terdapat di Papua.
“Hasil ini sungguh luar biasa maka perlu kita lestarikan dan ajarkan kepada sesama terutama kepada generasi muda Papua saat ini,” tutupnya.
Perlu diketahui bahwa yang hadir pada acara ini sebanyak 120 orang dari berbagai suku yang ada di Papua dan Papua Barat.(yud)