BerandaYahukimoHujan Deras selama Sepekan, Tiga Kampung di Distrik Hogio Alami Banjir dan...

Hujan Deras selama Sepekan, Tiga Kampung di Distrik Hogio Alami Banjir dan Tanah Longsor

DEKAI-Akibat intensitas hujan yang deras selama seminggu sejak 24 Februari hingga 2 Maret 2021, tiga (3) kampung di Distrik Hogio, Kabupaten Yahukimo mengalami banjir dan tanah longsor.
Usman Kabak, ketua I tim darurat bencana banjir dan longsor mengatakan Distrik Hogio yang memiliki tiga kampung mengalami bencana banjir dan longsor. Bencana tersebut akibat hujan deras yang mengguyur distrik tersebut selama beberapa hari mengakibatkan beberapa sungai meluap dan terjadi longsor.
“Kami dapat laporan dari distrik melalui HT (Handy Talky) tanggal 2 Maret 2021 bahwa tiga desa yang ada di Distrik Hogio, ini dikelilingi oleh sungai Sioak, Doli dan Walerahak. Dan tiga kampung ini berada di tengah-tengah dan dikepung oleh sungai-sungai dan tanah longsor,” kata Kabak.
Usman Kabak menambahkan kampung-kampung yang mengalami musibah longsor adalah Kampung Dugumhad, Subsal dan Sipindipmu. Setelah mendengar berita bencana ini, masyarakat, mahasiswa, intelektual dan pihak gereja sudah membentuk tim darurat.
“Kami buat tim darurat lalu, kami adakan lobi untuk meminta bantuan ke pihak pemerintah daerah Kabupaten Yahukimo. Dan tim ke Dinas Sosial dan Dinas Bencana alam ” ujarnya.
Kabak berharap sebelum ada banjir dan longsor susulan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yahukimo melihat masyarakat Distrik Hogio dan segera menyikapi masalah ini.
Di tempat yang berbeda, Amos Lingki, Kepala Kampung Dugumhad melalui via HT pekan lalu menjelaskan pada malam itu sekitar pukul 20.30 WIT Distrik Hogio diguyur hujan yang sangat lebat. Dan tidak lama sungai-sungai yang ada di sekitar kampung-kampung tersebut banjir sehingga terjadi longsor yang mengakibatkan tanaman-tanaman dan hewan peliharaan semua hanyut dan ditutup tanah longsor.
“Pada tanggal 24 Februari 2021 mulai hujan dan tanggal 2 Maret itu banjir dan longsor. Rumah warga, tanaman yang baru panen tutup semua. dan babi hanyut ke kali Baliem. Dan sampai saat ini kami belum bisa pastikan jumlah ternak ekor babi yang hanyut,” ungkapnya.
Lungki menjelaskan banjir dan longsor terjadi pukul 16.30 WIT atau. Dari bencana banjir dan longsor ini tidak ada korban jiwa, namun tanaman, ternak, dan rumah warga banyak yang rusak dan hanyut.
Sebagai kepala kampung, Lungki berharap pemerintah daerah dapat memperhatikan masyarakat yang sedang mengalami musibah di kampung. Dan memberikan bantuan berupa makanan.(lan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!