JAYAPURA-Bentrok antar-warga Kampung Toware dan Kehiran I, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura Minggu (19/4) sore berbuntut pembakaran delapan unit rumah warga. Polisi menyebut bentrok ditengarai kesalahpahaman.
Informasi yang diperoleh Bintang Papua dari kepolisian merinci kronologinya. Dimana pada Sabtu (18/4) seorang warga berinisial NT yang dalam pengaruh Minuman Keras (Miras) mendatangi Kampung Kehiran I, lalu melakukan pengerusakan rumah salah satu warga.
Besoknya, Minggu (19/4), NT kembali ke kampung tersebut dan melakukan pemukulan terhadap Ondoafi Kehiran I.
Warga Kehiran I yang tidak terima atas kejadian tersebut langsung menyerang warga Kampung Toware menggunakan alat tajam berupa parang, panah dan alat lainnya hingga mengakibatkan NT luka serius di bagian kepala sebelah kiri akibat hantaman benda tumpul.
Tak lama kemudian, massa dari Kampung Kehiran I dengan dibantu warga Kampung Yoboi kembali melakukan penyerangan dan membakar rumah warga Kampung Toware.
“Piket jaga Polres Jayapura yang mendapat laporan dari masyarakat bahwa telah terjadi pertikaian antara masyarakat Kampung Kehiran I dengan masyarakat Toware langsung menuju lokasi kejadian,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/4).
Kamal melanjutkan, personelnya yang dipimpin Kabag Ops Polres Jayapura Kompol Praja langsung menghalau massa yang bertikai. Situasi saat itu massa dari dua kelompok tersebut saling serang.
“Delapan unit rumah hangus terbakar dan 10 unit rumah dirusak oleh warga,” terang Kamal.
Hingga kini, polisi masih berusaha melakukan mediasi antar-kedua kelompok warga yang bertikai. Kapolres Jayapura AKBP Victor Dean Mackbon tengah berkoordinasi dengan tokoh dari kedua Kampung.
Sementara, Satuan Reserse Kriminal masih melakukan penyelidikan dan penyidikan atas kasus tersebut.
“Kami sangat menyayangkan peristiwa ini terjadi. Seharunya permasalahan awal tentang penganiyaan ini dapat diselesaikan baik oleh kedua bela pihak, (sehingga) tidak merugikan warga yang tidak tahu menahu karena egonya,” jelasnya.
“Saat ini situasi pasca-kejadian tersebut sudah kondusif, kedua massa dapat dipisahkan oleh anggota kami yang ada di lapangan,” jelas Kamal.(tambunan)