JAYAPURA-Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Papua, dr Antonius Oktavian,M.Kes mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah memeriksa 6025 sampel. Sedangkan sampel yang belum diperiksa sebanyak 1400.
“6025 sampel bukan orang. Karena satu orang itu bisa diperiksa sampelnya sebanyak dua sampai tujuh kali. Karena kalau hari pertama dan kedua masih positif Covid-19 lanjut periksa hari kelima sampai benar-benar negatif. Dan juga kalau ada yang negatif terus akan kami periksa. Ini yang membuat sampai menumpuk,” jelas dr Anton Oktavianus,M.Kes ketika melakukan rapat bersama Komisi V DPR Papua di Hotel Horison Kotaraja, Rabu (10/6).
Dikatakan, pihaknya harus membeli banyak kulkas (lemari es) untuk menyimpan sampel. Sebab jika disimpan di lemari es, sampel tersebut bisa bertahan lama.
“Untuk lakukan pemeriksaan itu dibutuhkan reagen dan beberapa alat khusus itu langkah, seluruh dunia mencarinya. Dan di Indonesia belum bisa membuatnya,” ujarnya.
Kendati demikian lanjut dr Antonius Oktavian,M.Kes, untuk reagen di Balitbangkes Papua stoknya tersedia.
“Barang habis pakai yang sulit seperti alkohol dan masker,” ungkapnya.
Ditambahkannya, saat ini pegawai yang bekerja di Balitbangkes Papua sebanyak 30 orang. Namun, yang berhubungan langsung dengan sampel hanya 12 orang.
“Dan untuk kapasitas kami periksa sampel perhari itu hanya 200 tapi saat ini kami paksakan menjadi 450,” pungkasnya.(nik)
Balitbangkes Papua Telah Periksa 6.025 Sampel
