JAYAPURA-Guna mempopulerkan dunia digital di Papua, maka Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI melalui Regional Officer Startup Kota Jayapura menggelar roadshow perdana gerakan nasional 1000 startup digital di Universitas Muhammadiyah Papua, Selasa (29/6). Rencananya, roadshouw ini akan dilakukan di lima (5) perguruan tinggi di Papua.
Regional Officer Startup Kota Jayapura, Elia Moses Rawar mengatakan startup adalah kegiatan dari Kominfo RI untuk meningkatkan kemampuan dan ide-ide luar biasa yang dapat diubah ke dalam dunia digital.
“Program ini memiliki tujuan untuk menciptakan 1000 startup di semua kota di Indonesia. Dan peminatnya di Indonesia sangat banyak (sehingga) menjadi program lanjutan Kominfo,” jelas pria lulusan Universitas Tiongkok itu kepada Bintang Papua usai kegiatan.
Moses menyadari bahwa untuk terjun langsung ke dunia startup memang tidak mudah dan memiliki biaya yang besar untuk membangunnya.

“Waktu kita pertama ingin masuk ke startup, kita tidak mempunyai jejaring ataupun investor. Tetapi dengan kita masuk dalam komunitas startup maka keragu-raguan itu akan hilang karena kita mendapat bimbingan langsung,” katanya.
“Pelatihan startup untuk di luar negeri itu berbayar puluhan hingga ratusan juta. Kita di sini gratis (sehingga) mari bergabung dengan kami,” sambungnya.
Startup sendiri kata Moses, merupakan gabungan-gabungan dari ide-ide yang disatukan kemudian dikembangkan menjadi satu bisnis digital yang menjanjikan.
“Teman-teman cuma bawa datang ide saja, kemudian dikembangkan menjadi bisnis yang besar. Di sini juga akan diajarkan strategi bisnis sampai lounching produknya hingga dibiayai oleh investor-investor besar di Indonesia,” ujarnya.
Ia mengaku program dari Kominfo RI ini sangat bagus dan gratis untuk di Papua. Sehingga, anak-anak Papua wajib untuk terlibat secara langsung di dalamnya.
“Ilmu bisnis digital, kesempatan berkarier di industri digital tanah air terbuka lebar dengan tergabung dalam komunitas startup Jayapura,” akunya.
Gojek ujar Moses, salah satu startup yang dibuat oleh orang Indonesia. Dan aplikasi-aplikasi semacam ini mampu dibuat oleh anak-anak Indonesia lainnya khususnya Papua sehingga startup adalah satu-satunya jalan untuk membangun bisnis digital di era globalisasi saat ini.
Di tempat yang sama, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr Indah Sulistiani menyambut baik kegiatan yang diadakan oleh Regional Officer Startup Kota Jayapura mewakili Kominfo RI di Universitas Muhammadiyah Papua.
“Gerakan nasional 1000 startup digital sangat bagus karena basic kompetensi lulusan kita ke depan itu menjadi wirausaha yang bisa langsung terjun ke masyarakat. Tidak lagi mengharapkan pekerjaan PNS,” tuturnya.
Menurutnya, Universitas Muhammadiyah Papua memiliki program studi mengenai kewirausahaan yang arahnya untuk menghasilkan lulusan, tidak hanya terbaik di bidangnya saja tetapi harus memiliki hard skill dan soft skill.
“(Sehingga) mereka bisa ikut membangun sumber daya manusia yang berkualitas sebagaimana tujuan pemerintah. Kita berharap dengan adanya roadshow mahasiswa sudah memiliki mindset bagaimana menjadi seorang wirausaha dengan basic digital,” harapnya.
Visi Universitas Muhammadiyah Papua kata Indah Sulistiani, menjadi perguruan tinggi yang unggul, berbudaya dan berwawasan lingkungan. “Berbudaya ini kita melihat kultur budaya Papua dan berwawasan lingkungan karena kaya terhadap sumber daya alam. Dengan sumber daya alam itu mahasiswa bisa memanfaatkan tanpa harus merusak alam,” pesannya.
Dikatakannya, mahasiswa juga harus dapat melihat peluang, dengan era globalisasi teknologi informasi saat ini. “Kampus sangat mendorong lahirnya entrepreneur baru yang memang bisa memberikan pencerahan di masyarakat. Bisa membuka lapangan kerja baik untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar,” pungkasnya.
Wali Kota Jayapura, Dr Benhur Tomi Mano,MM melalui rekaman video sangat mendukung penuh gerakan nasional 1000 startup digital di Kota Jayapura. Dia berharap, dengan adanya gerakan ini mampu menghasilkan produk bisnis digital yang berkualitas dari anak-anak Papua.(yud)