JAYAPURA-Guna meredam gangguan keamanan yang dilakukan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) atau Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di empat kampung di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua maka TNI tingkatkan kesiagaan.
Pasalnya teror yang dilakukan TPN-OPM mengakibatkan 1.572 warga (Data Kepolisian) harus mengungsi dari empat kampung yakni Kampung Kimbeli, Utikini, Waa Banti, dan Banti di Distrik Tembagapura ke Timika.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 1710 Mimika, Letkol Inf Pio Nainggolan mengatakan, perintah bersiaga kepada seluruh anggotanya masih berlangsung hingga kini, Rabu (11/3).
“Dari awal Maret itu sudah kita perintahkan bersiaga (hingga) sekarang,” kata Pio saat dihubungi dari Kota Jayapura, Rabu sore.
Dia mengungkapkan, tak ada penambahan personel dari TNI AD dalam upaya penegakan hukum terhadap TPN-OPM. Hanya, seluruh komandan di masing-masing pos, termasuk Satuan Tugas (Satgas) yang ada diminta untuk mengefektifkan prajuritnya.
“Tidak ada penambahan personel. Kita hanya menggunakan Satgas atau pos-pos (keamanan) yang sudah tergelar sekarang. Tinggal bagaimana mengefektifkannya saja,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Nainggolan, patroli dapat lebih ditingkatkan sesuai pertimbangan masing-masing komandan pos.
“Gelombang pengungsian sudah tidak ada lagi hari ini (Rabu (11/3),red). Empat kampung sudah ditinggalkan warga pascaditeror KKB (TPN-OPM,red),” bebernya.
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, terjadinya pengungsian lantaran tindakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau TPN-OPM terhadap warga telah melampaui batas. Warga dalam tekanan, bahkan bahan makanan mereka diambil secara paksa.
“Kami sungguh-sungguh akan tidak tegas Kelompok Kriminal Bersenjata yang mengganggu ketenangan dan kenyamanan masyarakat. Keamanan sebagai tanggung jawab kami,” tegas Waterpauw, Senin (9/3) lalu.
Catatan Polda Papua, total 1.572 jiwa warga Distrik Tembagapura telah meninggalkan kampungnya sejak tanggal 6-9 Maret 2020. Mereka berasal dari Kampung Kimbeli, Utikini, Waa Banti, dan Banti.
Adapun rincian pengungsi yang dievakusi ke Timika antaralain 256 jiwa warga Kampung Waa Banti, 702 jiwa warga Kimbeli dan Kali Kabur, dan 612 jiwa warga Kampung Banti 1 dan sekitarnya. Mereka terdiri dari orang dewasa, remaja dan anak-anak. (tambunan)