JAYAPURA – Sekelompok warga melakukan pemalangan Jalan Amphibi tepat di depan Restoran 10Derloin Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Selasa (26/5) pagi. Mereka tak terima Justinus meninggal saat disemprot petugas Covid-19.
Halaman restoran itu merupakan lokasi tewasnya Justinus Silas Dimara (35) warga setempat, akibat disemprot mobil taktis water canon milik Polda Papua yang bertugas dalam pembatasan aktivitas warga di tengah status Tanggap Darurat Virus Corona, Senin (25/5) sore.
Kemacetan sempat terjadi saat warga melakukan pemalangan menggunakan pagar dan berbagai perkakas, mulai pukul 06.00 WIT. Mereka yang merupakan keluarga dan kerabat Justinus meluapkan amarahnya di jalanan.
Berselang tiga jam, tepatnya pukul 09.00 WIT jalan dibuka setelah Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav Urbinas melakukan negosiasi dengan warga, termasuk keluarga korban.
Sejumlah personil kepolisian pun ditugaskan untuk mengatur arus kendaraan di beberapa titik, menuju Hamadi. Kini, akses jalur Hamadi – Entrop dialihkan sementara untuk kelancaran proses pemakaman korban, hari ini.
Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav Urbinas menjelaskan, pemalangan jalan oleh warga merupakan aksi kekecewaan pasca insiden, Senin (25/5) sore.
“Pemalangan hanya berjalan tiga jam, setelah itu dibuka. Saat ini akses jalan kami tutup atau dialihkan demi kepentingan proses pemakaman,” kata Gustav ketika diwawancarai wartawan di rumah duka, Selasa siang.
Gustav memastikan, akses jalan Amphibi Kelurahan Hamadi akan normal kembali setelah proses pemakaman almarhum Justinus dilaksanakan.
“Tidak ada palang lagi dan akan berjalan normal. Saat ini dilakukan adalah pengalihan arus sementara,” jelasnya. (Tambunan)