JAYAPURA – Sekertaris Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Papua Dr James Thimoty,Sp.A.,M.Kes menyarankan agar new normal untuk sekolah di Papua terlebih khusus di Kota Jayapura tidak dilakukan. Mengingat hingga saat ini grafik pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Jayapura terus meningkat. Bahkan, tidak menutup kemungkinan masih bakal bertambah jumlah pasien yang terkonfirmasi positif covid-19.
“Melihat trend perkembangan kasus covid-19 di Kota Jayapura yang terus mengalami peningkatan, sehingga saya sarankan agar new normal di sekolah tidak dilakukan,” kata Dr James Thimoty via ponselnya, Rabu (2/6).
Lanjut Dr James, jika new normal diberlakukan di sekolah maka peluang anak-anak terpapar covid-19 sangat besar. Sebab, sifat disiplin anak-anak dalam menjaga kebersihan kurang begitu baik. Sangat riskan jika kebijakan new normal diberlakukan di sekolah.
“Jadi saran saya lebih baik belajar di rumah dulu. Karena masih terlalu bahaya jika belajar konvensional dilakukan saat jumlah kasus covid-19 di Kota Jayapura semakin meningkat,” ujarnya.
Ditambahkannya, untuk mensiasati agar semua anak tetap mendapatkan pelajaran bisa dengan cara lain. Seperti langsung mendatangi rumah untuk memberikan tugas dan sebagainya.
“Saya kira masih banyak cara jika memang kalau alasannya ada siswa yang tidak memiliki fasilitas dan layanan untuk belajar online,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, untuk saat ini per 2 Juni 2020, jumlah pasien positif covid-19 di Tanah Papua berjumlah 826 orang. Yang dinyatakan sembuh sebanyak 241 dan dalam perawatan medis 573 orang. Sedangkan khusus Kota Jayapura, jumlah warga yang terkonfirmasi positif covid-19 sebanyak 358, yang dinyatakan sembuh 42, dalam perawatan medis 310 dan meninggal dunia 6.(nik)