JAYAPURA – Komandan Korem 172/PWY Kolonel Inf Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar bersama Tim Gabungan Investigasi Kodam VXII/Cenderawasih dan Polda Papua berangkat ke Mamberamo Raya menggunakan helikopter, Minggu siang (12/4).
Ini menyusul bentrok antar anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/Yalet dengan anggota Kepolisian Resort Mamberamo Raya di Distrik Kasonaweja, Minggu pagi, pukul 07.40 WIT.
“Hari ini saya bersama Danpomdam, Dirintelkam dan Kabid Propam Polda beserta tim akan cek langsung ke lapangan, apa sebenarnya kejadian yang terjadi. Sehingga menyebabkan pertikaian tersebut, dan tentunya akan menindak tegas sesuai hukum, jika personel terbukti bersalah” kata Sianipar dalam keterangan tertulisnya yang diterima Bintang Papua Online, Minggu sore.
“Saya perintahkan untuk seluruh anggota tetap di pos stanby tidak boleh kemana-mana,” singkatnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, tiga anggota polisi meninggal dunia setelah diterjang peluru oknum anggota TNI di pertigaan Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya. Sementara, dua anggota polisi lainnya mengalami luka serius. Kelima korban ini kini telah berada di Rumah Sakit Kawera Kasonaweja.
Tiga anggota yang meninggal yakni Briptu Marcelino Rumaikewi, luka tembak di bagian leher sebelah kanan. Briptu Alexander Ndun, luka tembak pada bagian paha kiri, dan Bripda Yosias Dibangga, luka tembak pada leher. Sementara, dua anggota polisi lainnya yang terluka yakni Bripka Alva Titaley dan Brigpol Robert Marien.
Informasi yang dihimpun Bintang Papua Online, insiden tersebut berawal ketika sejumlah anggota Polres Mamberamo Raya yang dipimpin Bripka John Tahapari mendatangi Pos Satgas Pamrahwan Yonif 755/Yalet dengan maksud menyelesaikan masalah pengerotokan terhadap Bripda Petrus yang dilakukan oknum anggota Yonif 755/Yalet, Jumat (10/4) lalu.
Tiba di Pos dan menanyakan sebab pemukulan anggotanya, malah niat baik Bripka John Tahapari tak direspon baik oleh anggota yang ada di Pos Pam Yonif 755. Bahkan, Bripka Jhon Tahapari mendapatkan perlakuan kekerasan dari oknum penjaga pos.
Anggota Pos Pam Yonif 755 pun mengeluarkan senjata dan melakukan pengejaran disertai penembakan membabi buta ke arah anggota Polres Mamberamo Raya yang berusaha menyelamatkan diri, hingga menyebabkan korban jiwa.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal menegaskan, insiden tersebut ditengarai kesalahpahaman antara oknum anggota Polres Mamberamo Raya dengan anggota TNI Satgas Pamrahwan Yonif 755/Yalet. Namun kesalahpahaman dimaksud belum diketahui secara rinci.
Bahkan, seluruh jajaran Polres Mamberamo Raya pun telah diperintahkan untuk tidak keluar dari pos masing-masing.
“Situasi pasca kejadian tersebut saat ini sudah kondusif. Jenazah akan diterbangkan ke RS Bhayangkara Jayapura hari ini untuk divisum,” jelas Kamal dalam siaran persnya, Minggu siang. (tambunan)