BerandaHukrimPolisi Korban Bentrok Dievakuasi ke RS Bhayangkara Jayapura

Polisi Korban Bentrok Dievakuasi ke RS Bhayangkara Jayapura

JAYAPURA – Jenazah tiga anggota polisi dan dua korban luka tembak serta seorang polisi trauma berat saat bentrok disertai penembakan oleh oknum anggota TNI Yonif 755/Yalet di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, akhirnya telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura.

Keseluruhan korban dievakuasi menggunakan pesawat SAM Air dan tiba di Base Ops Lanus Silas Papare Jayapura, Minggu (12/4) petang. Selanjutnya, dua korban kritis diangkut menggunakan ambulance dan tiba di RS Bhayangkara pada pukul 18.00 WIT. Menyusul tiga jenazah yang tiba pukul 19.00 WIT.

Dua korban luka tembak yakni Bripka Alva Titaley anggota Reskrim Polsek Mamberamo Tengah, mengalami luka tembak pada paha kiri, dan Brigpol Robert Marien anggota SPKT Polres Mamberamo Raya mengalami luka tembak sebanyak tiga kali di bangian punggung belakang.

Sementara tiga anggota polisi yang meninggal yakni Briptu Marcelino Rumaikewi, luka tembak di bagian leher sebelah kanan. Briptu Alexander Ndun, luka tembak pada bagian paha kiri, dan Bripda Yosias Dibangga, luka tembak pada leher.

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw sangat menyayangkan terjadinya insiden tersebut. Ia mengatakan akan segera menarik sementara seluruh senjata api dari Mapolres Mamberamo Raya. Sementara, proses hukum akan tetap dilakukan menyusul hasil investigasi oleh Tim Gabungan Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih.

“Prinsipnya kejadian ini sangat kami sesalkan, kami sangat prihatin dan sayangkan. Semuanya sudah terjadi, namun proses hukum akan tetap jalan sesuai protap masing-masing. Kita selamatkan dulu korban yang terluka dan menangani yang meninggal dunia,” kata Waterpauw didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab saat menjemput korban di Sentani, Minggu petang.

Kapolda Waterpauw juga telah mengutus beberapa perwira tinggi untuk menenangkan situasi di Mamberamo Raya. Selanjutnya, melakukan penyelidikan serta mengumpulkan fakta-fakta untuk langkah proses hukum.

Bahkan, seluruh anggota Polres Mamberamo Raya diperintahkan untuk tidak keluar dari markas serta pos masing-masing.

“Senin (13/4) saya dengan bapak Pangdam menuju Kasonaweja untuk melihat secara langsung situasi pasca bentrokan,” jelasnya.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab menegaskan akan menindak tegas prajuritnya apabila terbukti melakukan kesalahan, sesuai hukum yang berlaku pada kemiliteran. Ia menyampaikan bela sungkawa atas gugurnya tiga anggota Polres Mamberamo Raya tersebut.

“Kami tidak akan diam, langkah hukum segera kami ambil, tim investigasi sudah turu. Apa yang terjadi di lapangan karena misskomunikasi, bukan berarti selesai. Tindakan penegakan hukum tetap berjalan sesuai aturan yang berlaku,” tegas Asaribab.

Sementara itu, Bupati Mamberamo Raya juga menyesalkan peristiwa berdarah yang dialami aparat keamanan. Menurutnya, insiden tersebut bukan dilakukan institusi, melainkan sejumlah oknum aparat keamanan.

Karenanya, Ia menghimbau kepada kedua belah pihak serta masyarakat agar tidak membesar-besarkan atau memprovokasi peristiwa yang telah terjadi.

“Kami (selaku) Pemerintah sangat berduka cita dan siap membantu keluarga (korban) yang ditinggalkan. Mari kejadian ini kita jadikan pelajaran agar lebih dewasa dalam menjaga keutuhan NKRI,” ujarnya. (tambunan)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!