BerandaHukrimOPM Paksa Warga Siapkan Makan, Uang dan Wanita

OPM Paksa Warga Siapkan Makan, Uang dan Wanita

JAYAPURA-Perjuangan gerakan separatis Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) mengenyampikan sikap moral terhadap warganya yang mestinya wajib dilindungi. Siapkan makan, uang hingga wanita untuk disetubuhi merupakan satu realita yang saat ini tengah terjadi di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua yang dilakukan TPN-OPM

Informasi yang diperoleh Bintang Papua dari pihak kepolisian, pasca pengungsian yang terjadi selama sepekan di Timika. anggota TPN-OPM disebut-sebut telah memaksa warga untuk menyediakan makanan sesuai keinginannya.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, KKB (TPN/OPM) juga kerap meminta uang secara paksa untuk keperluan operasionalnya. Bengisnya, warga setempat dipaksa menyediakan perempuan di perkampungan untuk memuaskan nafsu bejat anggota kelompok tersebut.

“Mereka (TPN-OPM,red) paksa masyarakat, mulai dari menyiapkan makanan enak, dana sampai perempuan. Itu (sebabnya) yang turun (mengungsi) didominasi kaum perempuan, anak-anak, terutama anak gadis,” ungkap Waterpauw usai menutup persiapan lomba lari marathon di Kota Jayapura, Jumat (13/3) malam.

Menurutnya, tindakan TPN-OPM layaknya seperti preman yang lekat dengan kekerasan. Cara-cara teror selalu digunakan untuk menakut-nakuti warga. Demikian juga dalam mencari amunisi dan senjata api.

“Saya selalu kategorikan mereka (TPN-OPM) preman, hidupnya melakukan kekerasan, menakuti warga, mengancam pengusaha dan pekerja di mana-mana terus diancam. Kemudian mencari amunisi dan senjata,” kata mantan Kapolda Sumatera Utara ini.

Dia mengatakan, trauma masa lalu warga Tembagapura masih kental. Ini setelah kekerasan dilakukan TPN-OPM di kawasan PT. Freeport Indonesia, pada 2018 lalu. Bahkan sebelumnya, TPN-OPM pernah menyandera warga di sekitar Distrik Tembagapura.

“Mereka sindroma, tahun 2018 pernah terjadi. Warga tidak mau (kejadian yang sama,red) terulang lagi. Saya mau katakan kehadiran KKB (TPN-OPM,red) sangat menakuti warga, yang juga saudaranya sendiri,” kata Waterpauw.

Dirinya pun menegaskan akan tetap melakukan penegakan hukum terhadap kelompok kriminal tersebut.

Catatan Polda Papua, sebanyak 1.700 warga Tembagapura telah mengungsi ke Kota Timika hingga Jumat (13/3). Rinciannya, 396 pengungsi di antaranya merupakan anak-anak, sedangkan sisanya orang dewasa.

Sebelumnya, Kapolsek Tembagapura AKP Hermanto mengatakan, mengungsinya ratusan warga dari empat kampung sekitar Tembagapura tak lain akibat kekejaman yang dilakukan TPN-OPM. Hak dan rasa aman warga direnggut dengan todongan senjata.

Hermanto mengaku telah mendapatkan laporan dari warga terkait adanya kekerasan seksual terhadap dua wanita yang ditahan oleh TPN-OPM di Tembagapura. Namun informasi ini masih didalami dengan melakukan investigasi.

“Ada laporan bahwa telah terjadi pemerkosaan terhadap dua perempuan, namun masih kami lakukan investigasi,” kata Hermanto, Sabtu (7/3) lalu.(tambunan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!