JAYAPURA- Terkait rumor yang beredar bahwa Kader PAN mendukung Usman Wanimbo, menjadi calon Ketua DPW PAN Papua, disangkal oleh Sekretaris DPD PAN Yahukimo Maus Asso dan Kader PAN yang juga sama-sama anggota DPRD Yahukimo Nepa C Busup.
Dikatakannya, jangan mengatasnamakan partai untuk mendukung Usman Wanimbo masuk di PAN, dukungan tersebut merupakan dukungan pribadi, bukan dukungan dari seluruh kader.
“Kami tolak Usman Wanimbo masuk PAN, kami dari DPD PAN Kabupaten Yahukimo yang memiliki sembilan kursi di DPR dengan tegas menolak,” kata Sekretaris DPD PAN Yahukimo Maus Asso didampingi anggota DPRD Yahukimo Nepa C Busup, Senin (03/01) di Abepura.
Menurutnya, orang-orang yang mengatasnamakan Kader PAN lalu mendukung Usman didaerahnya berapa banyak jumlah anggota dewannya yang dari PAN, apakah sebanyak anggota dewan dari PAN di Yahukimo yang berjumlah sembilan orang ?.
“Jangan hanya untuk kepentingan materi sesaat, lalu menggadaikan harga diri, karena banyak kader PAN yang sangat layak menjadi Ketua DPW, jangan mimpi disiang bolong, kami besarkan partai ini dengan penuh perjuangan, tiba-tiba mau masuk dan mau merebut kursi pimpinan, padahal di Demokrat dia juga unsur pimpinan, kenapa tidak besarkan partai Demokrat saja, apakah di Demokrat kalah bersaing atau kalah pamor dengan kader lainnya ka, jadi mau ambil PAN,” katanya.
Diakuinya, PAN pernah berjuang untuk Demokrat dengan mendukung Lukmen dua periode tanpa mahar.
“Saat mendiang Abock Busup menjabat Bupati, suara dari Yahukimo untuk Lukmen, dan Yahukimo lah penentu kemenangan Lukmen saat itu,” katanya.
Perjuangan membawa PAN sampai menjadi salah satu partai besar di Papua sangat tidak mudah, dan itu harus dihargai, kata Maus, ia dan mendiang Abock Busup membawa PAN dari Wamena ke Yahukimo pertama PAN berdiri, dan mendiang Abock Busup menjabat Wakil Ketua DPD PAN di Yahukimo berkat perjuangannya dengan kader lainnya, saat itu di DPR Yahukimo PAN mendapat lima kursi, kemudian periode selanjutnya tiga kursi, lalu lima kursi, kemudian enam kursi dan sekarang sembilan kursi.
“Sebelum menjadi bupati, saat masih menjabat Wakil Ketua DPR, mendiang Abock Busup bisa menyumbangkan suara dari Yahukimo untuk DPR RI satu kursi yaitu Jamaludin Jafar dua periode, yang periode kedua di PAW karena mencalonkan bupati di Sulawesi penggantinya mendiang John Mirin, juga satu kursi DPD RI yaitu Mesakh Mirin yang sekarang anggota DPR RI,” terangnya.
Setelah menjadi bupati satu periode, dan menjabat Ketua DPW PAN Papua, mendiang Abock Busup bisa mengantarkan anak-anak Papua menjadi anggota DPR RI dua orang, anggota DPR Papua enam orang dan sembilan orang anggota DPRD Yahukimo. Demikian juga raihan kursi PAN di DPR se Papua dari 42 kursi menjadi 72 kursi.
“Dalam hal membangun Yahukimo, mendiang Abock Busup membuka keterisolasian dengan membuka lima ruas jalan, membangun sarana telekomunikasi dan bisa meminimalkan angka pengangguran di Yahukimo dengan merekrut Satgas Yahukimo Bangkit, dan masih ada yang lainnya,” jelasnya.
Lalu apa yang sudah di kerjakan Usman menjadi Bupati Tolikara dua periode, apa yang sudah dibangun selama kepemimpinannya di Tolikara.
“Rekam jejak itu penting, agar kita bisa melihat seseorang bekerjanya seperti apa, loyalitasnya bagaimana. Usman tidak bisa menggantikan Abock !” tegasnya.
Dan perlu diingat, lanjutnya, Usman sudah mundur dari Demokrat dan masa jabatan bupati pun sudah mau habis, itu harus jadi pertimbangan.**