TIMIKA – Mama-mama Asli Papua menyampaikan aspirasinya kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Timika, Senin (20/7/2020) di Kantor DPRD Mimika, Jalan Cendrawasih ,Timika – Papua.
“Kita akan tetap berjualan dipasar lama, karena dipasar baru yang telah dibangun oleh Pemerintah kabupaten Mimika susah untuk dapat uang ongkos, apalagi kebutuhan hidup lainnya sebab jualan kita tidak pernah laku, “kata salah satu perwakilan mama -mama pasar lama di Timika yang enggang namanya disebut.
Menurutnya, pasar baru memang pemerintah sudah buka yang nyaman tetapi masalahnya uang ongkos dan penghasilannya yang menjadi permasalahan.
” Alasan kita pertahankan pasar lama adalah, jika hari ini kita bawa satu atau dua noken jualan maka hari ini juga kita dapat 500-800 ribu rupiah, sementara pasar baru tidak pernah dapat uang,” ujarnya.
“Biarpun pemerintah kabupaten Timika bangun ruko atau tempat jualan lain kami tidak akan terima jika itu tidak dipasar lama,” tambahnya.
Sementara itu, aspirasi yang disampaikan oleh Mama-mama Papua secara spontan diterima oleh Ketua Komisi C Elminus B. Mom, SE, Wakil Ketua Komisi B Herman Gafur, SE dan beberapa dewan lain yang hadir.
Kata Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Timika, Elminus B. Mom,SE , mengatakan, dirinya beserta DPRD Mimika mendukung aspirasi yang disampaikan mama-mama Papua.
Ia meminta, agar aspirasi yang disampaikan bisa dalam bentuk tulisan, dan hal itu akan dibantu oleh sekretariat dewan untuk selanjutnya dapat dibahas dan disampaikan ke 35 anggota dewan lainnya selanjutnya diteruskan ke pemerintah.
“Apa yang mama-mama sampaikan benar, kami tahu itu,” ujar Elminus.
Aksi unjuk rasa ratusan Mama-mama Papua di Gedung DPRD Mimika, diterima oleh sejumlah anggota DPRD seperti Elminus B. Mom, Den B Hagabal, Merry Pongutan, Yustina Timang, Herman Gafur, Novian Kulla, Thobias Maturbongs, Yulian Solossa dan Aser Murib. (Lex)