WAMENA – Pekan mode Noken Street Fashion 2024 dengan tema The Beauty of Oasika berlangsung pada tanggal 15 – 16 Mei 2024 di Taman Wisata Hutan Kota Isakusa, Kota Wamena, Provinsi Papua Pegunungan.
Tahun sebelumnya Noken Street Fashion merupakan rangkaian dari Festival Lembah Baliem (FLB) dan pada tahun 2024 NSF masuk dalam agenda pariwisata nasional Kharisma Event Nusantara (KEN).
Kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya, Engelbert Surabut, mengatakan Festival Budaya Lembah Baliem dan Noken Street Fashion adalah dua event pariwisata yang kini dimiliki oleh Kabupaten Jayawijaya.
Ia mengatakan NSF diusulkannya kepada Pemerintah Pusat tahun lalu mengingat noken telah tercatat di Unesco sebagai warisan budaya tak benda. Oleh karena itu pihaknya memikirkan bagaimana bisa mempertahankan dan melestarikan budaya dalam satu penyelenggaraan event. Melalui NSF, pihaknya berupaya menghidupkan kegiatan usaha kecil atau sektor UMKM. Dan, NSF tahun ini melibatkan para pelaku ekonomi kreatif, diantaranya 12 orang desainer, puluhan model, para pengrajin noken, belasan stand UMKM dan pelaku ekraf lainnya.
“Kita mempromosikan usaha mereka seluas mungkin agar menarik para peminat atau pembeli, dan dengan sendirinya ini menjadi penguatan pelaku ekraf dan meningkatan pendapatan mereka,” terang Engelbert Surabut.
Noken selama ini dikenal sebagai tas tradisional Papua dan kini menjadi bagian dari dunia fashion dengan kemasan mode yang lebih variatif. Menanggapi hal itu, Engelbert Surabut menjelaskan bahwa noken memiliki banyak bentuk, jenis dan fungsi masing – masing.
“Noken yang dikemas dalam dunia fashion dan modeling ini yang biasa Mama Mama pakai untuk acara perkawinan, dansa dan didesain menjadi kreasi baru,” terangnya.
Lebih lanjut, ia mengakui adanya pro dan kontra ditengah masyarakat tentang penyelenggaraan Noken Street Fashion dan menanggapi tudingan pelecehan budaya yang diviralkan melalui media sosial.
“Ada kelompok yang menyampaikan kegiatan NSF ini bertentangan dengan kebiasaan/ tradisi. Saya berusaha menyampaian perbedaan antara FBLB dan Noken Street Fashion. NSF adalah festival kreasi sementara FBLB adalah festival tradisi yang menampilkan keaslian budaya,” terangnya.
Selanjutnya ia pun menyampaikan kesannya terhadap penyelenggaraan NSF tahun ini.
“Sebagai Kepala Dinas dan sebagai Orang Asli Wamena, NSF ini suatu hal yang positif. Pertama, kita menghadapi arus globalisasi yang semakin sulit untuk dibendung. Melalui ini saya berpesan kepada generasi muda bahwa noken ini kamu punya, ini warisan nenek moyang yang perlu dipertahankan, sementara pihak lain melihat noken ini unik. dan, menjadi tantangan bagi kami apakah dengan arus globalisasi yang begitu kencang apakah kita mampu mempertahankan atau tidak,” urainya panjang lebar.
Sukses penyelenggaraan NSF, Engelbert Surabut menilai industri kreatif memiliki prospek yang sangat bagus.
“Kami Dinas Pariwisata kedepan mendorong kegiatan ini lagi, industri kreatif yang tidak berasap. Beberapa UMKM yang mempunyai karya kita selalu dorong dan kedepan kita lebih mendorong lagi agar mereka bisa semakin berkembang,” pungkasnya.