WAMENA-Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana atau DP3AKB Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan mendorong nilai-nilai kesatuan, persatuan dan toleransi bagi generasi muda daerah setempat.
Kepala DP3AKB Kabupaten Jayawijaya Ramlia Salim di Wamena mengatakan anak Indonesia dari Sabang-Merauke, Nias-Rote bersaudara menanamkan nilai-nilai persatuan, toleransi dan solidaritas dari latar belakang suku, agama dan budaya khususnya di Kabupaten Jayawijaya.
“Perayaan HAN ini bukan sekadar seremoni tetapi menjadi seruan bagi seluruh elemen pemerintah, bangsa, masyarakat, dunia usaha, media hingga keluarga untuk bersama-sama mewujudkan lingkungan yang aman, inklusif dalam mendukung pertumbuhan anak-anak Indonesia khususnya di Jayawijaya,” katanya.
Dikatakan, sejalan dengan tema HAN tahun ini khususnya untuk Kabupaten Jayawijaya dalam mensukseskan 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya Atenius Murib-Ronny Elopere sudah sangat selaras.
“Bupati dan wakil bupati telah melakukan pembinaan terhadap anak-anak kita yang berada di jalan berjumlah 50 orang dengan diberangkatkan ke dua tempat yakni Yogyakarta dan Semarang untuk memberikan pendidikan kerohanian, skil dan karakter,” ujarnya.
Ramlia menjelaskan keberangkatan 50 anak-anak jalanan untuk disekolahkan ke Yogyakarta dan Semarang bertujuan untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi mereka.
“Tentu harapan besar anak-anak ini setelah kembali mengikuti pelatihan selama setahun akan menjadi anak-anah hebat, tangguh serta memiliki daya saing, juang sehingga bisa sama dengan saudara-saudara mereka di luar Papua,” katanya.
Ia menambahkan HAN 2025 khusus bagi anak-anak Jayawijaya supaya menjadi hebat, berdaya guna, berdaya saing sehingga menjadi generasi yang memiliki masa depan baik dan cerah.
“Kami berharap anak-anak Jayawijaya akan sama seperti selogan Kabupaten Jayawijaya hari esok, harus lebih baik dari pada hari ini,” ujarnya.
Pada momentum HAN, ujar dia, yang telah diselenggarakan beberapa waktu lalu itu merupakan bentuk nyata dari kepedulian terhadap pemenuhan hak perlindungan anak yang harus menjadi tanggung jawab bersama.
“Pada tahun ini tema HAN adalah anak hebat, Indonesia kuat menuju Indonesia emas tahun 2045. Dengan inspirasi bahwa anak Indonesia itu bersaudara dan dapat menciptakan generasi sehat, cerdas, tangguh dan menyambut 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia,” katanya.