BerandaRagamInilah Saatnya Merubah Budaya Lisan ke Budaya Tulis

Inilah Saatnya Merubah Budaya Lisan ke Budaya Tulis

JAYAPURA– Ini saatnya harus ubah dari budaya lisan ke budaya tulis, mari kita menulis tentang Papua, ukirlah Papua dengan kata-kata, itulah kalimat yang dilontarkan Philemon Keiya, peserta Pelatihan menulis fiksi yang diselenggarakan oleh Yayasan Lontar, Uncen, Wikimedia dan PT. Freeport Indonesia.
Ia senang sekali bisa mengikuti pelatihan penulisan fiksi, karena banyak hal yang bisa dipelajari.

“Sebagai penulis cerpen pemula, materi-materi yang disampaikan sangat bermanfaat, terutama dalam penggunaan EYD dalam penulisan fiksi, pelatihan seperti ini mesti digalakan mulai dari SD, SMP dan SMA dan kuliah, bahkan untuk umum,” katanya.
Diakuinya, Papua itu kaya dengan budaya, hal-hal ini mesti diangkat melalui tulisan.

Philemon Keiya dan peserta pelatihan menulis fiksi

 

Kerry Yarangga, Manager Corporate Communication Dept. PT. Freeport Indonesia mengatakan, ada rasa haru saat anak-anak muda Papua, peserta Pelatihan Menulis Fiksi berburu tanda tangan John Waromi penulis buku Anggadi Tupa Menuai Badai, dan Dorothea Rosa Herliany penulis Novel Isinga.

Dikatakannya, ada dua hal yang dinilainya sangat positif, pertama mereka mengapresiasi sebuah karya, kedua semangat regenerasi penulis sastra di Papua sudah nampak.

Foto bersama usai pelatihan

“Dengan adanya pelatihan ini harapan kami, bisa melahirkan penulis-penulis sastra Papua. Di Papua ada sekitar 250 suku yang bahasanya berbeda-beda, ini sebuah kekayaan yang harus dilestarikan dengan cara menulis,” katanya, usai penutupan Pelatihan Menulis Fiksi, Sabtu (01/03).

Selain itu, dalam hal penggunaan tanda baca agar penempatannya tepat, karena bila tidak tepat bisa saja maknanya berubah atau hilang. (nk)**

2 KOMENTAR

  1. Terbaik

    Saya sebagai generasi papua yang di hidup jaman Milinial dengan dunia gudget. Adanya pelatihan penulisan seperti ini tentu sangat berguna bagi kaum akademisi, hal ini juga melatih kita untuk memberikan pemaham melaui tulisan mengenai Papua dan sampaikan kepada Orang lain agar mengerti melalui tulisan. Saya senang sekali ketika melihat adanya upaya seperti ini demi memberikan pengetahuan.
    Minimnya Budaya menulis menyebabkan hilangnya pengetahuan.

    Salut

    • Terima kasih…. opininya sdh masuk hanya kurang foto pribadi atau pas foto dan status atau aktivitas misalnya kalau kerja, kerja dimana, sekolah, sekolah dimana..klau sudah lengkap nanti kami naikkan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!