JAYAPURA– Terkait Bantuan 5000 paket sembako dari Presiden Joko Widodo, Walikota Benhur Tommy Mano meminta semua pihak yang terlibat dalam penyaluran bantuan harus jujur.
“Kalau ada Kepala Distrik atau Kepala Kelurahan yang curang, saya akan copot dari jabatannya, jangan main-main dengan bantuan ini,’’ tegas Walikota Jayapura, kepada wartawan saat menyerahkan bantuan presiden secara simbolis di distrik Jayapura Utara, Rabu (27/5)
Iapun meminta agar Kepala distrik, lurah, RT/RW jangan mengurangi isi bantuan ini, harus utuh sampai kepada penerima, dan meminta agar setiap kali penyaluran harus ada tanda tangan penerima serta di dokumentasikan.
“Kepala Distrik dan Kepala Lurah harus jujur juga untuk memilih penerima bantuan, jangan mementingkan saudara atau tetangga sehingga ada pihak yang betul-betul harus menerima tidak mendapatkan,” katanya.
Ia menegaskan, masyarakat yang menerima bantuan dari presiden ini adalah masyarakat yang tidak termasuk dalam penerima bantuan sebelumnya tetapi sangat layak untuk dibantu akibat dampak pandemic covid-19.
“Yang menerima bantuan ini adalah masyarakat yang tidak menerima bantuan dari kementerian sosial, tidak menerima bantuan dari gubernur, yang tidak menerima bantuan dari wali kota, kepala distrik, lurah dan kampung serta tidak termasuk penerima BLT atau BST yang diterima selama tiga bulan,’’ papar Mano.
Isi paket bantuan Presiden adalah 10 Kg beras, 1 liter minyak goreng, 1 kilogram gula pasir dan 1 dus daun teh.
Mano meminta seluruh stakeholder seperti Kapolsek, Danramil, Babhinkamtibmas dan Babinsa untuk ikut mengawasi penyaluran paket ini agar sesuai dengan sasaran.
“Saya tidak ingin ada surat terbuka ke Presiden bahwa tidak menerima bantuan sembako,’’ tegasnya. ( Sindung)