BerandaPolitikInsiden Jatuhnya Pesawat MAF Menjadi Duka Bagi Masyarakat Pedalaman

Insiden Jatuhnya Pesawat MAF Menjadi Duka Bagi Masyarakat Pedalaman

JAYAPURA – Masyarakat di wilayah Danau Sentani, dibuat kaget dengan suara ledakan keras di langit pada, Selasa (12/5) sekitar pukul 06.29 Wit. Ya, suara keras tersebut merupakan ledakan pesawat tipe Kodia 100 milik Mission Aviation Fellowship (MAF) yang baru lepas landas dari Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura. Dibalik insiden terjadinya kecelakaan pesawat tersebut menjadi duka tersendiri bagi orang asli Papua (OAP).

Natan Pahabol salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Yahukimo mengatakan, secara pribadi dan mewakili OAP, ikut berduka atas kecelakaan pesawat yang menewaskan pilot  Joice Lin.

Bahkan kata Natan Pahabol, kecelakaan ini seperti anak dalam keluarga yang meninggal dunia. Mengapa? Karena awal kehadiran penerbangan MAF di Tanah Papua mengusung sebuah misi pelayanan yang mulia. Yakni untuk menjangkau daerah-daerah terisolir di Tanah Papua.

“Dan ini terbukti MAF telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan pelayanan pekabaran injil,  kesehatan,  pendidikan dan sosial bahkan pemerintahan  di daerah pedalaman Papua,” kata Natan Pahabol yang juga merupakan anggota DPR Papua melalui pesan singkatnya, Selasa (12/5).

Menurut Natan, bagi OAP baik yang berada di pegunungan, rawa  serta pesisir pasti merasakan duka yang mendalam. Karena bagi masyarakat di pedalaman merasa MAF dengan misinya selalu ada di hati rakyat dalam memberi pelayanan yang terbaik.

Natan Pahabol

“Dengan kecelakaan ini kami rasa sebagai anak dalam rumah yang hilang.  Banyak orang yang mendengar berita kecelakaan ini  terkejut dan heran serta sedih,” ujarnya.

Dikatakannya, selama ini MAF selalu teliti dan mengikuti SOP penerbangan yang layak dan benar.

“Apalagi Papua dalam situasi pandemik Covid 19 dimana kehadiran MAF sangat berarti bagi masyarakat di pedalaman Papua,” ucapnya.

Oleh sebab itu, pihaknya berdoa Tuhan menolong dan menguatkan keluarga pilot yang meninggal dan pihak MAF. Sebab semua ini terjadi dalam kuasa Tuhan.

“Pihak MAF tetap menguatkan hati untuk terus melayani. Dengan kejadian kecelakaan ini pasti MAF akan dievaluasi untuk pelayanan penerbangan yang lebih efektif lagi. MAF akan tetap di hati orang di pedalaman,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, pesawat milik MAF tipe  Kodiak K100 dengan nomor registrasi PK MEC rencananya akan terbang ke Mamit Kabupaten Tolikara. Pesawat yang dinahkodai Joice Lin itu tercatat melaksanakan take off dari Bandara Sentani pukul 06.27 Wit. Namun setelah 2 menit mengudara atau tepatnya pukul 06.29 Wit pesawat naas itu hilang kontak. Dan dikabarkan telah jatuh di Danau Sentani atau berada di sekitar Kampung Yoboi. Atas insiden tersebut pilot Joice Lin dilaporkan meninggal dunia.(nik)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!