BerandaPolitikOknum Tukang Ojek juga Harus Diproses Hukum

Oknum Tukang Ojek juga Harus Diproses Hukum

“Terkait Kasus Penembakan Anggota Polres Mambra”

JAYAPURA – Panitia Khusus (Pansus) Kemanusian Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) meminta, kepolisian juga memproses hukum oknum tukang ojek. Yang diduga sebagai penyebab terjadinya  penembakan tiga anggota Polres Mamberamo Raya pada, Minggu (12/4) lalu.

“Jangan hanya pelaku penembakan saja yang diproses hukum, tetapi juga oknum tukang ojek yang diduga sebagai penyebab salah paham tersebut,” kata Ketua Pansus Kemanusian DPR Papua, Feryana Wakerkwa,S.IP kepada Bintang Papua, Jumat (17/4).

Tak hanya itu, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mempertanyakan siapa sebenarnya oknum tukang ojek tersebut.

“Dia (oknum tukang ojek,red) ini siapa sebenarnya? Masa karena dia saja sampai terjadi kasus besar ini. Jadi tolong periksa dia. Kami juga tidak tahu dimana keberadaannya sampai saat ini,” ujarnya.

Lanjut Feryana, kondisi saat ini sangat tidak memungkinkan pihaknya untuk langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sebab, saat ini Pemerintah Provinsi Papua tengah memberlakukan karantina wilayah sebagai upayah memutuskan rantai penyebaran coronavirus di Tanah Papua. Kendati demikian sambung Feryana, pihaknya akan tetap mengkawal kasus ini hingga tuntas.

“Itu merupakan hasil kesepakatan kami akan mengkawal kasus ini hingga tuntas. Tapi kalau untuk investigasi ke TKP tidak bisa berhubung ada pembatasan wilayah,” ujarnya.

Feryana meminta, agar pelaku penembakan tiga anggota Polres Mamberamo Raya, dihukum seberat-beratnya.

“Jangan sampai kasus ini berakhir sebatas minta maaf,” singgungnya.

Feryana menambahkan, pihaknya ikut berduka cita atas gugurnya tiga bhayangkara muda itu. Pihaknya berharap, keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi persoalan ini.

“Meskipun kami agak terlambat menyampaikan ini, namun tidak mengurangi rasa duka kami,” pungkasnya.

Anggota Pansus Kemanusian Ferdinando Bokowi,SH menambahkan, pihaknya sangat heran kenapa sampai yang menjadi korban semuanya anak asli Papua.

“Jadi dengan terjadinya kasus seperti ini secara tidak langsung jumlah OAP di atas tanah ini semakin berkurang,” tambahnya. (nik)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!