DPP IKM Salurkan Bantuan Rp400 Juta ke 53 Pengungsi Yalimo asal Minangkabau di Wamena  

0
93
Ketua DPP IKM Andre Rosiade didampingi pengurus dan Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Papua Pegunungan Lukas Kossay saat menyerahkan secara simbolis bantuan Rp400 juta kepada pengungsi Kabupaten Yalimo asal Minangkabau di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Minggu (28/9) 2025.

WAMENA-Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) menyalurkan bantuan Rp400 juta kepada 53 pengungsi Kabupaten Yalimo yang berasal dari Minangkabau di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan pada Minggu (28/9) 2025.

Penyaluran bantuan dilakukan oleh Ketua DPP IKM Andre Rosiade didampingi jajaran pengurus yang diberikan secara simbolis kepada perwakilan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IKM Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Ketua DPP IKM Andre Rosiade mengatakan bantuan ini merupakan bentuk dukungan organisasi kepada para korban kerusuhan yang berasal dari Minangkabau yang terjadi di Kabupaten Yalimo,  Papua Pegunungan pada 16 September 2025.

“Bantuan yang kami berikan ini Rp100 juta diberikan tunai, sementara Rp300 juta lainnya diberikan dalam bentuk material pembangunan kios atau tempat usaha bagi warga Minangkabau supaya dapat kembali melanjutkan usahanya,” katanya.

Menurutnya, kedatangan ke Wamena merupakan kedua kalinya setelah kunjungan pertama pada 5 Oktober 2025 pasca-kerusuhan.

“Sebelum ada pejabat negara yang datang ke Wamena usai kerusuhan, saya datang untuk melihat masyarakat Minangkabau saat itu. Saat ini juga saya datang untuk melihat pengungsi Minangkabau di Wamena setelah terjadi kerusuhan di Kabupaten Yalimo,” ujarnya yang juga sebagai Wakil Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Dia mengharapkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan maupun Pemerinrah Kabupaten (Pemkab) Yalimo supaya dapat membantu pengungsi masyarakat nusantara khususnya Minangkabau yang terdampak kerusuhan di Kabupaten Yalimo.

“Kami juga harapkan supaya Pemkab Yalimo dan Pemprov Papua Pegunungan dapat memperhatikan pengungsi nusantara khususnya Minangkabau supaya mereka dapat kembali berusaha membantu perekonomian masyarakat asli Papua,” katanya.

Dia menambahkan masyarakat Minangkabau khususnya perantau di seluruh wilayah Indonesia selalu memiliki filososi di mana bumi dipijak di sina langit di junjung.

 

“Artinya perantau Minangkabau akan selalu bersama-sama dengan masyarakat asli setempat khususnya Papua Pegunungan, kami sangat menghormati adat dan budaya maka selalu dapat bergandengan bersama-sama membangun daerah ini atau di mana daerah yang kami merantau,” ujarnya.

Dia menegaskan meskipun berbeda-beda suku, agama, ras dan antar golongan tetapi sebagai anak bangsa dari Sabang hingga Merauke adalah saudara.

“Sesama anak bangsa, sesama warga Indonesia kita semua bersaudara maka terus jaga persatuan dan kesatuan bangsa di Tanah Papua khususnya Papua Pegunungan,” katanya.

Sementara itu Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Papua Pegunungan Lukas Kossay menyambut baik kedatangan Waket Komisi VI DPR RI sekaligus sebagai ketua DPP IKM di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan untuk melihat kondisi terkini pengungsi Kabupaten Yalimo khususnya berasal dari Minangkabau.

“Kami sebagai pemerintah daerah memberikan apresiasi atas kunjungan ini, dan apa yang telah disampaikan akan diteruskan atau disampaikan kepada pimpinan dalam hal ini gubernur dan wakil gubernur Papua Pegunungan supaya ditindaklanjuti sesuai aturan yang ada,” ujarnya.

Sebanyak 11 kios terbakar dan 12 kios rusak milik warga Minangkabau di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan akibat kerusuhan yang terjadi pada 16 September 2025.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini