BerandaRagamDiskusi Perempuan Punya Cerita Dorong Kaum Perempuan Saling Mendukung dan Memberikan Apresiasi

Diskusi Perempuan Punya Cerita Dorong Kaum Perempuan Saling Mendukung dan Memberikan Apresiasi

JAYAPURA – Diskusi Perempuan Punya Cerita diinisiasi oleh Komunitas Pembuat Film Imaji Papua dan Rumah Bakau yang diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2025 untuk memperingati Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 Maret

Diskusi mengangkat topik “Perempuan Punya Cerita” untuk merefleksikan kegelisahan, tantangan dan perjuangan hidup Perempuan, serta keberanian untuk menampilkan versi terbaik dari diri mereka masing-masing.

Head of Imaji Papua, Yulika Anastasia, inisiator kegiatan ini mengatakan Diskusi ini adalah sebuah dialektika bahwa setiap Perempuan, tanpa memandang latar belakang dan label serta seberapa jauh pencapaiannya adalah pribadi yang pernah melewati fase-fase terberat dalam hidupnya sebelum menjadi seperti ia hari ini.

Melalui diskusi ini diharapkan tumbuhnya solidaritas diantara sesama Perempuan untuk saling mendukung dan menguatkan sehingga secara langsung maupun tidak langsung Kaum Perempuan memberikan kontribusi terhadap pembangunan.

“Mari kita bangun budaya saling mengapresiasi, sudah waktunya perempuan mendukung perempuan lainnya. Mari kita rayakan keberanian dan semangat juang Perempuan. Selamat Hari Perempuan Internasional,” ungkapnya.

Diskusi inspiratif yang diselenggarakan di Rumah Bakau ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, yakni Deli Lusyana Watak (Ketua Komisi D DPRK Kota Jayapura), Pretty Syull Rogi (Penulis dan Fashion Desainer dari Kota Wamena), Lusy Sampari Umbora (Fashion Desainer & Pengrajin UMKM), Jeane Marien (Desainer Grafis dan Ilustrator), Nunung Kusmiaty (Jurnalis) dan Rina Djafar (Pegiat Lingkungan).

Setiap cerita yang diangkat oleh narasumber membawa inspirasi tersendiri, misalnya kisah Deli Lusyana Watak yang bekerja sebagai seorang pengacara sebelum akhirnya menjabat sebagai Ketua Komisi D Kota Jayapura menghadapi banyak tantangan terlebih ketika berkecimpung memberikan perhatian pada masalah Perempuan dan anak.

Begitupula kisah menarik yang disampaikan oleh Pretty Syull Rogi, bagaimana ia berjuang melakukan penelitian gender di Kota Wamena hingga menghasilkan karya buku. Lain lagi kisah Lusy Sampary Umbora dan Rina Djafar, sebagai seorang Single Parents yang sering dipandang sebelah mata namun tetap konsisten, tekun dan terus berjuang dalam profesi yang digeluti.

Nunung Kusmiaty yang bekerja sebagai jurnalis tiga jaman, membagikan kisah bagaimana ia eksis menghadapi tantangan perubahan teknologi. Ia memulai karir sebagai wartawan jaman menulis masih menggunakan mesin tik, kemudian beralih menggunakan pc/ laptop dan saat ini masih terus menulis di era media sosial. Sementara, Jeane Marien membagikan kisahnya terjun di dunia broadcasting yang masih didominasi kaum pria, kemudian mengembangkan bakatnya sebagai seorang desain grafis dan ilustrator.

Kegiatan Diskusi Perempuan Punya Cerita diwarnai dengan pembacaan puisi karya Igir Alqatiri oleh Ochi dan Peragaan Busana hasil rancangan desainer Pretty Syull Rogi, Lusi Sampary Umbora dan Jeane Marien.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!