JAYAPURA – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Provinsi Papua, Syahril Hasan mengungkapkan kurang lebih 7.000 kamar hotel dari empat kota wilayah kluster venue pelaksanaan PON 2020 mendatang, sudah disiapkan.
“Dalam rangka 2020, kami selaku owner hotel dan anggota perhotelan di Papua, siap mengawal dan melayani sesuai standar pelayanan hotel yang berlaku di Jayapura untuk seluruh atlet, official dan tamu di Papua,” kata Syahril Hasan kepada BintangPapua.Online, Selasa (17/3).
Ia menyebutkan, ketersediaan kamar hotel di empat kabupaten yang menjadi wilayah adalah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke sebanyak 7.000 kamar.
“Sementara itu kekurangannya akan disiapkan oleh pemerintah daerah masing masing, dimana kemungkinannya akan menggunakan mess atau beberapa alternatif lainnya dan kami harapkan bisa terlaksana,” katanya.
Syahril Hasan mengungkapkan, nantinya akan melibatkan relawan khusus, dan hotel-hotel melati disiapkan oleh panitia untuk bisa menjamu para atlet dan official yang ada soal tempat tinggal dan makannya.
“Saya pikir karena dijadwal dari 37 cabor, tentunya akan berbeda sebab, yang sudah selesai akan pulang lebih awal,” katanya.
Dikutip dari Tempo.co, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi mengatakan bahwa pemerintah pusat meminta kepada Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) untuk mendetailkan kebutuhan anggaran tambahan untuk penyelenggaraan PON 2020.
Permintaan anggaran yang diusulkan oleh Pemprov Papua sebesar Rp 2,3 triliun. “PB PON diminta segera menyelesaikan seluruh rincian kebutuhan secepatnya dalam minggu ini,” kata dia seusai rapat koordinasi persiapan PON Papua di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020.
Menurut dia, pemerintah juga telah meminta kepada Kementerian Kesehatan untuk berkoordinasi dengan Pemprov Papua. Koordinasi itu, kata Muhadjir meliputi tenaga kesehatan, konsumsi atlet, dan pengawasan doping.
Ia juga mengatakan bahwa TNI dan Polri sudah menyiapkan personel untuk pengamanan penyelenggaraan sampai penutupan PON 2020 di Papua.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan permintaan Rp2,3 triliun oleh Pemprov Papua untuk PON 2020 masih dikaji sejumlah pihak termasuk Kemenpora.
Menurut Zainudin, pihaknya belum bisa memastikan permintaan itu dikabulkan atau tidak. “Saat ini masih sedang dalam review. Kami hati-hati betul soal ini. Tim review bukan hanya dari Kemenpora, tapi juga melibatkan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan),” ujar Zainudin.
Menpora menjelaskan sejumlah aspek tengah diteliti tim pengkaji permintaan tambahan dana tersebut. Salah satunya meneliti kebutuhan dana oleh Pemprov Papua itu.
“Kami masih review kebutuhan dan kekurangan dananya itu untuk apa. Sehingga saya belum bisa memberi penjelasan soal permintaan itu,” ungkap dia.
Rencananya, PON 2020 Papua berlangsung pada 20 Oktober hingga 2 November 2020 yang diikuti 6.442 atlet pada 37 cabang olahraga, 56 disiplin olahraga, dan 679 nomor pertandingan. (Sindung)